Kisah Si Keledai Tua yang Jatuh ke Sumur, Selamat Karena Responnya yang Benar
Kisah si keledai tua ini bisa mengajarkan kita soal bagaimana harusnya kita berespon yang benar ketika masalah muncul di depan. Seperti biasa, kita mungkin akan merasa gentar pada awalnya. Tapi waktu kita mulai meresponinya dengan tepat, masalah itu bukan saja akan lebih mudah diatasi tapi juga bisa semakin mendewasakan kita.Avocado-toasts-with-charred-tomatoes.
Inilah yang dialami seekor keledai tua milik seorang petani di sebuah desa. Pada suatu hari, keledai ini terjerembab ke dalam sebuah sumur. Tentu saja rasa sakit yang dialaminya membuatnya menjerit dan ketakutan karena kondisi sumur yang dalam sangat gelap.
Berjam-jam lamanya, sang keledai terus meronta meminta pertolongan dari tuannya. Si pemilik kuda pun mendengar jeritan keledai tuanya itu. Menghampiri sumur dan melihat ke dalam sumur. Sejenak dia berpikir, “Ah, sumurnya terlalu dalam. Lagian keledai ini sudah cukup tua dan tak mungkin bisa diselamatkan lagi. Akan lebih baik kalau sumur ini ditutupi saja.”What-is-indigo-children
Akhirnya si petani memutuskan untuk menimbun sumur. Dia pun memanggil teman-temannya yang lain. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Waktu si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, tangisnya semakin menjadi-jadi. Sekopan demi sekopan tanah mulai menimbun tubuhnya. Kakinya bahkan mulai tertanam oleh tanah-tanah itu.
Di tengah kepanikannya, dia mulai berpikir keras. Diam pun berhenti meronta dan mencari cara supaya tak mati ditimbun oleh tanah-tanah itu. Dia mulai membuat lompatan demi lompatan. Setiap kali tanah dilemparkan ke dalam sumur, si kuda mulai melompatinya dan berdiri tegak di atas tanah itu. Dia terus mengguncang tubuhnya yang penuh tanah supaya tanah-tanah itu jatuh.
Sementara si petani dan tetangga-tetangganya tak berhenti menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu. Mereka bahkan mengira si keledai sudah mati. Tapi akhirnya mereka mulai takjub dengan apa yang mereka lihat. Setelah tanah hampir menutupi sumur, si keledai muncul di atas timbunan tanah. Dia berdiri dengan kaki yang tegak dan melihat kembali terang di atas permukaan tanah.
Si keledai berhasil melewati kengerian saat berada di dalam sumur gelap itu. Dia juga berhasil melewati malapetaka ketika pemiliknya berencana untuk menguburnya hidup-hidup di dalam sumur itu.
Bahan Renungan:
Kisah keledai tua ini mengajarkan kita bahwa dalam kehidupan akan muncul kondisi-kondisi yang silih berganti. Entah itu suka, duka, masalah maupun tantangan. Tapi semua itu diijinkan Tuhan terjadi sebagai proses untuk mendewasakan kita.
Bagaimana respon kita untuk menghadapinya, itulah kunci yang bisa membuat kita menang melewatinya. Seperti di keledai tua itu, dia berjuang untuk tetap hidup dan selamat dati sumur itu dengan memilih respon yang benar. Dia mengguncangkan tanah yang menimbun tubuhnya dan terus melompat menaiki tanah-tanah itu sampai dia berhasil naik ke atas sumur.Ice-cream-nangka-lembut.
Tanah itu ibarat masalah dan si keledai menjadikannya sebagai pijakan untuk menyelamatkan diri. Itulah respon yang seharusnya kita lakukan saat berhadapan dengan masalah. Bukannya terus-terusan menangisi situasi, tapi mengambil waktu untuk berdiam dan mulai mencari solusi.
Sebagai orang Kristen, firman Tuhan selalu mengingatkan kita untuk tidak fokus kepada masalah. Tapi fokus kepada Tuhan saja. Karena Tuhan kita jauh lebih besar dari masalah yang kita hadapi. Jadi sembari mencari cara untuk keluar dari masalah, kita juga perlu meminta pertolongan dari Tuhan. Karena bersama Dia kita akan cakap menanggung segala persoalan dalam hidup ini.
Comments
Post a Comment