Skip to main content

"Odol" dari Surga



"Odol" dari Surga

Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara. Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat menjengkelkan. Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih dari itu : tidak berharga ! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana jika ia meminta odol pada TUHAN ?
Mediterranean-breakfast-tostadas.

Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan jawaban dari-NYA . Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok hari –entah sampai berapa hari- menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak penting bagi orang lain, tetapi sangat penting bagi dirinya.

Maka dengan tekad bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu dipojok ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik : “TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”. Doa selesai. Wajah lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang berludah ditempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu –walau dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.
The-ten-most-common-traits-of-indigo.

Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.
“Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,” Demi TUHAN Pak !!! Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini Paaaaaaaaak. .!!!”
Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’ itu.
“Diam !!”, bentak sang petugas,”Semua orang yang masuk keruangan penjara selalu meneriakkan hal yang sama !! Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”
“Tapi Pak…Sssa..”

Brrrraaaaang !!!!

Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan.
Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya. Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur pulas.

Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk, pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ?? Aku yakin ia disini tadi malam.

“Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.

“Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.
“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya itu buat kamu”.
Petugas pun ngeloyor pergi.

Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.

Tiba-tiba saja lututnya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN !!!!”, laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa helai pakaian sehari-hari.

Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita seolah terputus. Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan, kebimbangan dan putus asa.
Healthy-homemade-strawberry-ice-cream.
Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan IA yang menciptakan mereka.

Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku : “Seandainya saja engkau mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hati mu akan berpesta pora setiap saat”


Comments

Popular posts from this blog

Kadang-Kadang

*Kadang-Kadang* Symptoms-and-signs-of-detox-diet. Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komen.. Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur.. Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat.. Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes.. Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan.. tapi.. Biarlah DIAM kita mereka faham artinya.. Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya.. Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya.. Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya.. How-to-recognise-indigo-children-and. kerana.. DIAM kita mungkin disalah tafsir DIAM kita mungkin mengundang syak wasangka DIAM kita mungkin disilap terjemah.. DIAM kita mungkin tidak membawa apa-apa maksud.. maka.. jika kita merasakan DIAM itu terbaik.. seharusnya kita DIAM.. namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak.. berkatalah sehingga mereka DIAM… Cool..... Es-krim-vanilla-spesial.

The Wise Man

The Wise Man Short Moral Stories - The Wise Man People have been coming to the wise man, complaining about the same problems every time. One day he told them a joke and everyone roared in laughter. Diabetic-low-fat-baby-shrimp-tarragon. After a couple of minutes, he told them the same joke and only a few of them smiled. When he told the same joke for the third time no one laughed anymore. The wise man smiled and said: Greek-style-15-minute-pita-pizza.  “You can’t laugh at the same joke over and over. So why are you always crying about the same problem?”  Moral of the story: Resep-ayam-kukuluyuk. Worrying won’t solve your problems, it’ll just waste your time and energy. Don't worry...Cool!

RENUNGAN KISAH SUAMI ISTRI DI USIA SENJA

RENUNGAN KISAH SUAMI ISTRI DI USIA SENJA ✌ Disebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan. 💢 Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga. Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka. Diabetic-turkey-chipotle-chili. 💢 Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa dirumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu. 💢 Suatu senja ba’da Isya disebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi. Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra : “Kenapa Bu?” Istrinya menoleh sambil menjawab “Sandal Ibu tidak ketemu Pak”. “Ya sudah pakai